Yayasan Minhajus Sunnah

Bahaya Sifat Khianat

Takwa dijelaskan oleh sahabat Ali dengan ungkapan: Al-khoufu bit… wal amalu bittanzil, yang berarti takut kepada Allah dan mengamalkan wahyu yang diturunkan-Nya. Takwa menjadi dasar untuk menilai setiap amalan, termasuk dalam menjalankan pekerjaan agar bernilai pahala.

Bagaimana Menjadikan Pekerjaan Kita Bernilai Pahala?

Beberapa langkah penting agar pekerjaan kita bernilai pahala adalah:

  1. Pastikan Pekerjaan yang Baik dan Halal
    Pekerjaan yang baik adalah yang berasal dari sumber yang halal dan dilakukan tanpa melanggar aturan syariat. Ini adalah syarat utama agar usaha kita diberkahi Allah SWT.
  2. Perbaharui Niat yang Tulus
    Niatkan pekerjaan untuk mencari ridha Allah, membantu keluarga, atau menolong orang lain. Niat yang benar akan membuat amalan diterima oleh Allah SWT.
  3. Jalankan dengan Jujur dan Tidak Curang
    Kejujuran adalah bentuk takwa dalam bekerja. Hindari segala bentuk kecurangan, baik dalam waktu kerja, hasil pekerjaan, maupun tanggung jawab.
  4. Doa Memohon Kecukupan dengan yang Halal
    Sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan, dianjurkan berdoa: Allahummakfina bihalalik an haromik (“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari yang haram”). Doa ini menjadi pengingat agar selalu berusaha mencari rezeki yang halal.

Pengertian Khianat dan Bahayanya

Apa itu Khianat?
Khianat adalah tidak menjaga amanah atau melanggar perjanjian secara sepihak. Rasulullah SAW bersabda bahwa kiamat tidak akan terjadi sampai tersebar luas keburukan, di antaranya:

  • Hubungan buruk antar-tetangga,
  • Putusnya tali silaturahmi,
  • Munculnya perkataan kotor,
  • Pengkhianatan amanah, dan
  • Orang yang jujur justru dituduh pengkhianat.

Menurut Imam al-Qurthubi, khianat adalah curang dan menyembunyikan sesuatu. Imam Mujahid mendefinisikan khianat sebagai merusak amanah yang diberikan. Khianat adalah dosa besar, bahkan masuk dalam urutan ke-39 dalam kitab “Al-Kabair” karya Imam Adz-Dzahabi.

Hadis Terkait Kemunafikan
Rasulullah SAW bersabda bahwa ciri orang munafik ada tiga: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi amanah, ia berkhianat.

Dampak Buruk Khianat

  • Merusak Kebaikan: Satu kebohongan cukup untuk menghapus seluruh kebaikan seseorang.
  • Menghilangkan Ketenangan Hati: Orang yang berkhianat sering merasa gelisah dan tidak tenang.
  • Pengkhianatan Terbesar: Pengkhianatan yang paling berat adalah kepada Allah SWT, misalnya dengan meninggalkan ibadah atau melakukan kemaksiatan.

Contoh Khianat di Tempat Kerja

Beberapa bentuk pengkhianatan yang sering terjadi di tempat kerja meliputi:

  1. Mengambil Keuntungan Pribadi dari Barang Kantor
    Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi tanpa izin adalah pengkhianatan terhadap amanah.
  2. Membocorkan Rahasia Lembaga
    Misalnya, menyebarluaskan informasi rahasia perusahaan seperti gaji atau kebijakan internal yang semestinya dirahasiakan.
  3. Memalsukan Laporan atau Dokumen
    Memalsukan data atau dokumen untuk keuntungan pribadi adalah bentuk khianat yang mencemari rezeki.
  4. Ketidaktenangan Hati bagi Pengkhianat
    Hati orang yang berkhianat cenderung tidak tenang, selalu dihantui rasa bersalah dan kegelisahan.

Sikap untuk Menghindari Sifat Khianat

  • Menjaga Kejujuran dan Amanah: Sikap jujur dan amanah mendatangkan keberkahan dalam rezeki dan kehidupan.
  • Profesionalisme dalam Bekerja: Menjalankan tugas dengan ikhlas dan sesuai amanah.
  • Berdoa: Doa adalah pelindung dari godaan sifat khianat. Berdoalah agar selalu diberi kecukupan dari yang halal dan terhindar dari yang haram.

Kesimpulan

Pekerjaan adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Menjalankan amanah berarti meneladani Rasulullah SAW yang dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya). Meneladani beliau dalam bekerja adalah amal yang berpahala di sisi Allah SWT.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari sifat khianat dan menjaga keberkahan rezeki yang kita dapatkan dari pekerjaan yang halal dan penuh amanah. Mari kita tutup dengan doa:
Subhanakallahumma wabihamdika, ashadu alla ila ha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik

Tinggalkan Komentar