
Tema utama kajian ini adalah tentang kematian yang pasti dan dekat. Ustadz Farid menjelaskan bahwa kematian adalah suatu kepastian yang datang tanpa permisi. Setiap manusia pasti akan mengalaminya, baik cepat maupun lambat. Kematian akan tiba di waktu yang telah ditetapkan Allah, dan tidak bisa ditunda.
Poin-Poin Utama Kajian:
1. Kepastian Kematian
Kematian adalah perpisahan ruh dengan jasad. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Allah berfirman dalam surah Al-Mulk:
_”الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ”_
_(Artinya: Dialah yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun)_.
(QS. Al-Mulk: 2)
2. Umur Manusia Terbatas
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa umur umatnya berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sangat sedikit yang mencapai lebih dari itu. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Nabi SAW bersabda:
_”أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ”_
_(Artinya: Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, dan sangat sedikit yang melebihi itu)_.
3. Pentingnya Memanfaatkan Waktu
Abdullah bin Umar RA memberikan nasihat untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, beliau berkata:
_”إِذَا أَمْسَيْتَ فَلا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ”_
_(Artinya: Jika kamu berada di sore hari, jangan tunggu pagi hari. Jika kamu berada di pagi hari, jangan tunggu sore hari. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum datang kematianmu)_.
4. Kematian Mengikuti Kita
Al-Qur’an menegaskan bahwa kematian tidak bisa dihindari, bahkan jika manusia bersembunyi di benteng yang kokoh. Allah berfirman dalam surah An-Nisa:
_”أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ”_
_(Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh)_.
(QS. An-Nisa: 78)
5. Amal yang Menemani di Alam Kubur
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa seorang mayit akan diikuti oleh tiga hal: keluarganya, hartanya, dan amalnya. Namun hanya amal yang akan tetap bersamanya.
_”يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ، وَمَالُهُ، وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ، وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ”_
_(Artinya: Tiga hal yang mengikuti mayit: keluarganya, hartanya, dan amalnya. Dua hal akan kembali dan satu hal akan menetap bersamanya, yaitu amalnya)_.
6. Manfaat Mengingat Kematian
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:
_”أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ”_
_(Artinya: Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (yaitu kematian))_.
7. Syarat-Syarat Taubat
Taubat harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:
– Ikhlas hanya karena Allah.
– Menyesali perbuatan dosa.
– Bertekad tidak mengulangi dosa tersebut.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
_”إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ”_
_(Artinya: Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya selama (ruh) belum sampai ke tenggorokan)_.
8. Tidak Boleh Berputus Asa dari Rahmat Allah
Allah berfirman dalam surah Az-Zumar:
_”قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ”_
_(Artinya: Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang)_.
(QS. Az-Zumar: 53)
Kesimpulan:
Kajian ini mengingatkan kita bahwa kematian pasti datang dan sangat dekat. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu yang tersisa di dunia untuk memperbanyak amal sholeh, bersegera dalam bertaubat, dan menjalani hidup dengan qana’ah (merasa cukup). Amal sholeh yang dilakukan selama hidup akan menjadi teman sejati kita di alam kubur.