
Dalam kajiannya, Ustadz Lalu Mizwar membahas pentingnya menjaga istiqomah (konsistensi) dalam beribadah setelah bulan Ramadhan. Beliau menekankan bahwa beribadah tidak hanya berlaku di bulan Ramadhan, melainkan harus dilanjutkan sepanjang waktu sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Berikut adalah poin-poin penting dari kajian tersebut:
Istiqomah Setelah Ramadhan:
Ramadhan seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah yang berkelanjutan, bukan hanya dilakukan di bulan tersebut.
Allah menilai setiap amalan kita, baik yang besar maupun kecil, dan amalan yang konsisten akan mendapatkan pahala besar.
Tiga Golongan Setelah Ramadhan:
Golongan yang tetap taat beribadah setelah Ramadhan.
Golongan yang hanya beribadah maksimal selama Ramadhan, namun kembali lalai setelahnya.
Golongan yang tidak beribadah, baik sebelum, selama, maupun setelah Ramadhan, dan golongan ini disebut sebagai golongan yang celaka.
Tanda-tanda Amalan Diterima:
Mewujudkan tujuan puasa, yakni meningkatkan ketakwaan.
Konsisten dalam beramal setelah Ramadhan, seperti membaca Al-Quran, shalat sunnah, dan dzikir.
Cara Menjaga Istiqomah:
Memiliki tekad yang kuat dan keteguhan hati.
Memperbanyak mengingat kematian.
Berdoa memohon keteguhan hati agar tetap dalam ketaatan kepada Allah.
Menjauhi perbuatan maksiat.
Buah dari Istiqomah:
Masuk surga dan mendapatkan husnul khotimah.
Mendapatkan kecintaan Allah.
Dosa-dosa dihapuskan dan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Mendapatkan keamanan saat kesedihan, sakit, atau safar (perjalanan).
Berita Artikel Website
Istiqomah Setelah Ramadhan: Kunci Meraih Ketakwaan Sepanjang Tahun
Dalam kajian yang disampaikan oleh Ustadz Lalu Mizwar, beliau menekankan pentingnya menjaga istiqomah dalam beribadah setelah bulan Ramadhan. Menurut beliau, Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang seharusnya menjadi pijakan untuk meningkatkan ibadah sepanjang tahun, bukan hanya saat Ramadhan berlangsung.
Ustadz Lalu Mizwar membagi kondisi manusia setelah Ramadhan menjadi tiga golongan. Pertama, mereka yang tetap konsisten dalam beribadah setelah Ramadhan, menjadikan ibadah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kedua, golongan yang hanya semangat beribadah selama Ramadhan, namun kembali lalai setelahnya. Ketiga, golongan yang sama sekali tidak beribadah baik sebelum, selama, maupun setelah Ramadhan. Golongan terakhir ini disebut sebagai golongan yang celaka.
Beliau juga menyebutkan tanda-tanda amalan yang diterima oleh Allah, seperti tercapainya tujuan puasa untuk meningkatkan ketakwaan dan konsistensi dalam beramal. Selain itu, Ustadz Mizwar memberikan beberapa kiat untuk menjaga istiqomah, di antaranya memiliki tekad yang kuat, mengingat kematian, dan menjauhi maksiat.
Buah dari istiqomah, menurut Ustadz Mizwar, adalah dijanjikannya surga dan husnul khotimah, serta mendapatkan kecintaan Allah dan keselamatan di dunia dan akhirat. Kajian ini mengajak umat untuk tidak hanya fokus beribadah di bulan Ramadhan, tetapi juga sepanjang waktu untuk meraih keberkahan dan keselamatan dari Allah SWT.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang istiqomah dalam ketaatan kepada Allah SWT.