
Yayasan Minhajus Sunnah mengadakan kegiatan Kajian Tematik Karyawan (09/05/2023). Kegiatan kajian ini in syaa Allah dilakukan rutin 2 minggu sekali di Masjid Darul Hijrah. Kajian yang disi oleh Ustadz. Hermawan, Lc., M.Pd. ini bertema Membangun Etika Kepedulian Dan Tanggung Jawab Dalam Bekerja.
Ustadz Hermawan hafidzahullah, Menjelaskan membangun etika kepedulian dan tanggung jawab dalam bekerja mempunyai variabel yaitu bahwa kepedulian itu akan muncul sendirinya ketika tanggung jawab muncul pada diri masing masing. Sebagai mahluk sosial, manusia berucap dan bersikap yang memiliki satu konsekuensi yaitu bertanggung jawab atau di pertanggung jawabkan dan ini merupakan fitrah kita sebagai manusia. Ustadz Hermawan hafidzahullah juga memberikan contoh perihal amanah sebagaimana firma Allah di surat al-Ahzab ayat 72:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.
surat Al-Isyra’ Ayat 36 yaitu :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Dan juga sabda Nabi Muhammad ﷺ Riwayat Imam Muslim:
عن ابن عمر رضي الله عنهماعن النبى – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – انه قَالَ – أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رعيته وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ ألا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
Artinya: Dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya.”
Dan dapat disimpulkan dari keseluruhan ayat dan hadists di atas yaitu setiap diri kita memiliki Amanah yang mana nanti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Contoh juga diambil dari kisah hidup dari anak angkat Rasulullah ﷺ yaitu Usamah Bin Zaid di usia 17 tahun menjadikan panglima perang yang di utus oleh Rasulullah ﷺ , dan suatu ketika di perintahkan untuk jalan memimpin pasukannya saat perjalanan Usamah Bin Zaid mendengarkan kabar duka yaitu wafatnya Rasulullah ﷺ. mendengar hal tersebut dengan berat hati Usamah Bin Zaid tetap melanjutkan perjalanan dan menjalankan Amanah tersebut hingga memenangkan peperangan, Masya Allah.
Kajian ini juga mengingatkan sebagai laki laki mempunyai tanggung jawab dengan cara bekerja yaitu harus beramanah dan bertanggung jawab. Pertanggung jawaban ada dua yaitu di dunia dan akhirat artinya tidak ada seorang itu dituntut untuk mempertanggung jawabkan di dunia sebagai contoh karena kalau kerja itu seorang pasti punya atasan, kalau kerjaanya tidak benar maka seorang atasan tersebut akan memarahinya. Sisi yang lain akan di tanya pertanggung jawabannya di akhirat ( dari mana harta itu di dapat dan dari mana harta itu dibelanjakan ). Artinya kerja di dunia itu juga akan diminta pertanggung jawaban di akhirat.
Ustadz. Hermawan hafidzahullah juga menjelaskan Beramanah juga dapat mendatangkan hal positif di dunia kerja yaitu :
- Akan memunculkan rasa kepedulian teman kita
- Bisa membangun kerja sama antara rekan kerja
- Menjadikan branding yang baik bagi karyawan
- Bisa memancu perlombaan positif diantara sesama rekan kerja untuk beramanah
Selain itu hal ini dukung dengan adanya mengadakan evaluasi pekerjaan merupakan hal yang penting bagi Institusi atau Yayasan untuk mempertahankan pertanggung jawaban bagi pekerja yaitu beramanah, dimana jika akhirat nya baik maka dunia akan baik.
Besar kecilnya tanggung jawab yang kita punya di tempat kerja senilai itu pula besar kecilnya keberkahan yang kita dapatkan, demikian semoga artikel ini bisa membantu kita semua untuk menjadi diri yang lebih baik dalam bertanggung jawab dan beramanah, Jazaakumullahu khairan wabaarakallahu fiikum.